Info Sekolah
Monday, 20 May 2024
  • Spenduyo Terdepan (Berkarakter dengan Prestasi dalam Kebersamaan)

Home Visit Layanan Konseling Untuk Siswa

Diterbitkan :

“Mengenalmu seutuhnya adalah kebahagiaan kami”

 “ Kesuksesanmu adalah wujud keberhasilan kami”

“Kunjungan ke rumah siswa dapat membuka jendela kehidupan yang baru dan memberikan gambaran yang lebih utuh tentang lingkungan kehidupan siswa”

Profesi sebagai guru Bimbingan Konseling, sebenarnya sebuah profesi yang sarat makna. Meskipun banyak orang yang memadang sebelah mata profesi kami menjadi Guru BK. Akan tetapi, kami selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik demi keberhasilan siswa kami. Banyak pengalaman berharga yang kami dapatkan dalam membantu siswa untuk dapat mengenali dan memahami dirinya. Perlu diketahui, siswa yang bermasalah di sekolah, seperti kurang fokus belajar, sering tidak hadir ke sekolah, sering bolos, dan sering membuat keributan memerlukan penanganan dan layanan khusus untuk membantu siswa dalam menangani dan mencari solusi dari setiap permasalahannya. Salah satu layanan bimbingan konseling adalah kami melakukan “Home Visit”

Home Visit merupakan salah satu layanan yang kami lakukan dengan mengunjungi rumah siswa secara langsung  untuk mengetahui dan mengenali kondisi siswa secara mendalam, baik dilihat dari kondisi siswa sendiri, kondisi rumah, kondisi keluarga, dan keadaan ekonomi siswa. Dalam melakukan kegiatan home visit ini sudah tentu banyak pengalaman yang kami dapatkan. Banyak kesan yang ditimbulkan dari kegiatan home visit ini, mulai dari kesan yang mengasyikkan, seru karena banyak petualangan, bahkan sampai rasa iba ketika menyaksikan langsung kondisi kehidupan siswa. Penerimaan orang tua akan kedatangan kami memiliki respons yang beragam, ada yang penerimaannya baik, ramah, namun tidak sedikit juga yang menerima kami dengan jutek. Melalui kegiatan home visit kami bisa mengenal berbagai tempat, serta mengenal lingkungan masyarakat.

Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan adalah mengunjungi rumah siswa yang jarak rumahnya  jauh dari sekolah, siswa ini beralamat di Banjar Panca Seming, Desa Batu Agung. Rumah siswa ini berada diperbatasan hutan, dan untuk sampai di rumah siswa menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam. Dengan melalui medan yang sangat berat, naik turun pegunungan serta harus melewati sungai dengan berjalan kaki dan melewati jalan paping kecil yang licin. Hal yang paling menyedihkan adalah melihat kondisi siswa yang harus tinggal bersama nenek yang sudah tua. Kedua orang tuanya sudah bercerai, dan kedua orang tua sudah mempunyai kehidupan masing-masing dengan keluarga barunya. Untuk bisa sampai di sekolah, pada sore harinya siswa harus pergi menginap ke rumah sepupunya agar bisa sampai di sekolah tepat waktu. Kondisi jalan dan rumah yang sangat jauh tidak menyurutkan semangat siswa ini untuk bisa sekolah.  Selain itu, siswa ini tidak bisa membawa sepeda motor, angkutan umum pun tidak ada. Jadi hanya dengan sepupunya saja anak ini bisa berangkat sekolah. Melihat kondisi ini, wajar siswa ini setiap bulan ada saja absen entah ijin, sakit, atau alpa.

Dokumentasi Home Visit

 

Di samping itu, ketika dipagi hari hujan deras, air sungai akan meluap naik, dan sudah tentu siswa ini tidak bisa menyebrangi jembatan dan mengharuskan siswa ini tidak sekolah. Perjuangan untuk sampai di sekolah sangat luar biasa.  Di sekolah siswa ini sangat pendiam, disiplin, dan sangat bersih pakaiannya. Bersama dengan neneknya kami mulai membahas masalah yang dihadapi oleh siswa. Kami juga membicarakan tentang masalah lain yang dihadapi siswa, seperti kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya dan rasa tidak percaya diri yang sering dihadapinya. Kami memberikan dukungan moral dan saran tentang cara mengatasi masalah ini.

Pengalaman ini sangat berharga bagi kami, karena kami bisa melihat langsung kehidupan masyarakat di daerah pegunungan dan memberikan dukungan kepada siswa yang membutuhkan. Home visit menjadi salah satu kegiatan rutin yang kami lakukan, hasil home visit menjadi sebuah data untuk mengetahui kondisi siswa secara nyata tanpa adanya manipulasi. Melalui kegiatan ini kami juga belajar untuk lebih menghargai apa yang kami miliki dan tidak mengeluh tentang kekurangan yang saya hadapi.

 

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Yeni
Thursday, 11 May 2023

Sangat menginspirasi bu sudani,
sebagai seorang guru BK sy juga merasakan dan mempunyai pengalaman yang sama.
Semoga ke depan anak-anak yang memang dalam keadaan kurang beruntung bisa lebih diperhatikan tentunya dari banyak pihak.

Reply

Beri Komentar

Ketut Sudani

Tulisan Lainnya

Oleh : Gusti Intan

Narasi Untuk Siswaku

Oleh : Ketut Sudani

Melatih Siswa Membaca

v77slot