Permainan tradisional adalah warisan tak benda yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Jauh sebelum gawai dan permainan digital mendominasi, anak-anak Indonesia tumbuh besar dengan berbagai jenis permainan yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memberi makna dan nilai-nilai luhur. Permainan ini lahir dari kehidupan masyarakat lokal, diwariskan secara turun-temurun, dan menjadi cerminan dari kearifan lokal serta cara pandang masyarakat terhadap kehidupan. Di tengah gempuran teknologi dan berbagai permainan modern, kita seringkali melupakan betapa kayanya warisan budaya kita sendiri. Permainan tradisional bukan hanya sekadar aktivitas fisik yang menyenangkan, tetapi juga sarana untuk membangun karakter, melatih kerja sama, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur yang mulai pudar di era digital ini.
Semangat kompetisi membara di antara delapan kelas 7! Mereka beradu ketangkasan dan kekompakan dalam ajang perlombaan Gobak Sodor dan Terompah untuk memperebutkan posisi juara 1, 2, dan 3.
Setiap kelas telah mempersiapkan diri dengan matang, mengasah strategi dan menyelaraskan gerakan. Dari kelincahan strategi Gobak Sodor hingga harmonisasi langkah di Terompah, kita akan menyaksikan persaingan sengit yang penuh sportivitas. Lebih dari sekadar kemenangan, perlombaan ini akan menjadi bukti nyata semangat gotong royong, kepemimpinan, dan ketekunan yang telah mereka latih.
Pada hari yang dinanti, siswa-siswi kelas 7 SMP Negeri 2 Mendoyo telah membawa kembali ke masa lalu yang penuh keceriaan melalui penampilan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung tema Kearifan Lokal. Dengan bangga mereka akan menampilkan dua permainan tradisional ikonik: Gobak Sodor dan Terompah
Para siswa telah berlatih dengan gigih, tidak hanya untuk menampilkan gerakan-gerakan permainan yang akurat, tetapi juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur di baliknya. Dari strategi taktis dalam Gobak Sodor hingga koordinasi dan kekompakan di Terompah, setiap penampilan akan menjadi cerminan dari kerja keras dan kolaborasi mereka.
I Putu Gunarsa, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 2 Mendoyo menerangkan penampilan ini lebih dari sekadar tontonan hiburan. Ini adalah upaya nyata dalam melestarikan budaya bangsa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya persatuan, strategi, dan kegembiraan dalam kesederhanaan.