Info Sekolah
Thursday, 02 Oct 2025
  • Spenduyo Terdepan (Berkarakter dengan Prestasi dalam Kebersamaan)

SMP NEGERI 2 MENDOYO GELAR AJANG “UTSAWA DHARMA GITA” SERANGKAIAN HARI RAYA SARASWATI

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Dalam menyambut Hari Suci Saraswati SMP Negeri 2 Mendoyo melaksanakan “UTSAWA DHARMA GITA” yang dilaksanakan pada tanggal 04 September 2025. Utsawa Dharma Gita diikuti oelh siswa kelas VII, VIII, dan IX. Makna kegiatan ini adalah untuk mengasah kemampuan anak-anak di bidang tarik suara.

Makna makidung (dharma gita) adalah Makidung berasal dari kata kidung, yang berarti nyanyian suci atau puji-pujian yang dinyanyikan dalam bahasa Bali Kawi atau Jawa Kuna, biasanya dalam bentuk metrum atau pola tertentu. Kegiatan Utsawa Dharma Gita ini dimulai pada pukul 09.00 Wita sampai dengan selesai namun sebelumnya pada saat pagi hari setelah persembahyangan bersama yang bertempat di halaman depan sekolah.

Utsawa Dharma Gita antar kelas ini dibuka secara resmi oleh Bapak I Putu Gunarsa,S.Pd.,M.Pd. Selaku Kepala SMP Negeri 2 Mendoyo beliau dalam pembukaan menekankan agar bisa melestarikan dan budaya sebagai warisan leluhur .

Sabtu, 06 September 2025 merupakan Hari Raya Saraswati yaitu hari yang sangat sakral bagi yang berkecimpung didunia pendidikan karena pada dasarnya ilmu pengetahuan turun apada saat hari saraswati. Dalam acara persembahyangan rahinan Saraswati ini sangat bermakana bagi SMP Negeri 2 Mendoyo karena setelah acara persembahyangan yang dimulai dari pikul 08.30 diawali dengan proses ngresikin setelah itu melaksanakan pemuspan, usai pemuspan dilanjutkan dengan pecaruan selatah pecaruan ada juga tarian dari siswa, dan juga ada tarian dari Ibu guru setelah itulah yang ditunggu adalah penyerahan lomba kepada pemenang dari lomba Utsawa Dharma Gita.

Makidung dalam piodalan bukan sekadar nyanyian, melainkan sebuah persembahan suci yang bersifat spiritual, edukatif, dan estetis. Melalui makidung, umat Hindu di Bali mengungkapkan bhakti mereka secara mendalam, menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana), serta memperkuat kesucian seluruh rangkaian upacara piodalan. Harapan untuk selanjutnya semoga kegiatan seperti ini dapat menginspirasi sehingga anak-anak yang lain dapat ikut serta berpartisipasi dalam lomba-lomba. (nita/sekbid 1)