RELATIONSHIP JANGAN TOXIC, KARENA ITU GA ASYIK

Masa remaja itu singkat, seperti halnya bunga Wijaya Kusuma yang hanya mekar sebentar saja. Dan pada masa yang singkat itu, kita sering menemukan diri kita berjalan tanpa arah dan tujuan. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, termasuk perubahan biologis, kognitif, dan social emosional. Di sisi lain, remaja juga berkeinginan untuk memperluas hubungannya dengan banyak teman, tidak hanya dengan teman sesame jenis, tetapi juga dengan teman lawan jenis untuk saling mengenal satu sama lain. Remaja juga membentuk hubungan interpersonal dengan lawan jenis, hal ini akan menimbulkan perasaan ketertarikan antar lawan jenis. Proses selanjutnya dari mulai awal ketertarikan interpersonal, persahabatan, hubungan dekat, kemudian dapat membentuk hubungan romantis. Hubungan romantis yang dibangun antara dua orang berbeda jenis kelamin sebelum pernikahan dikenal dengan sebutan berpacaran.Tujuan dari berpacaran pada dasarnya adalah untuk saling mengenal, saling membangun, saling mendukung, saling menyayangi, saling melindungi, dan saling menghormati. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang bisa merasakan indahnya berpacaran, tidak sedikit yang pernah mengalami kasus kekerasan dimana dalam suatu hubungan salah satu pasangan sangat dominan atau mengekang pasangannya secara berlebihan atau yang biasa dikenal dengan Toxic Relationship.

Toxic Relationship merupakan Hubungan “beracun” yang dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia meski terus menghabiskan waktu bersama seseorang ataupun pasangannya. Orang yang terjebak dalam Toxic Relationship berpotensi kehilangan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Hal ini berdampak buruk bagi kesehatan mental maupun fisik. Oleh karena itu penting bagi kita para Remaja untuk mengenali ciri-ciri Toxic Relationship dan segera mengambil keputusan yang tepat jika itu terjadi pada hubungan kita.

Pada hari ini Senin (05/06/23) dalam mengisi waktu jeda semester genap, dilaksanakan kegiatan sosialisasi dari Forum GenRe Kabupaten Jembrana tentang Toxic Relationship. Sosialisasi dibawakan langsung oleh I Ketut Nara Kusuma dan Ni Komang Mesya Trista Yanti.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di lapangan sekolah, peserta dari kegiatan ini adalah anak-anak kelas VII, VIII, dan IX. Pukul 07.30 Wita, setelah dilaksanakan persembahyangan bersama, anak-anak kelas VII, VIII, dan IX  sudah berkumpul di lapangan basket sekolah. Kemudian mereka semua duduk dengan rapi dan tertib, sembari menunggu kegiatan dimulai. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Bapak Kepala Sekolah (I Putu Gunarsa, S.Pd., M.Pd.) sekaligus memperkenalkan perwakilan dari Forum GenRe yang akan melaksanakan kegiatan sosialisasi hari ini. Setelah adanya acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan singkat oleh Nara dan Mesya sekaligus menyampaikan Tema Materi yaitu Toxic Relationship “Jangan Toxic, Karena itu Ga Asyik”.

Supaya kegiatan sosialisasi lebih menarik dan tidak membosankan, maka diadakanlah sesi game. Game ini berupa game petualangan yang tujuannya untuk menyelesaikan beberapa mission, dan pastinya akan ada harta karun yang menanti jika semua mission sudah tercapai. Nara dan Mesya merupakan pemandu petualangan dengan menggunakan peta yang dinamakan “ Maps Cintah”. Untuk peserta petualang dari kelas VII, VIII, dan IX. Sosialisasi ini diawali dengan memberitahukan Maps Cintah  (peta konsep) dan teknis petualangan seperti apa. Mission I yaitu Relationship and Toxic Relationship, pemandu Nara menjelaskan terlebih dahulu apa itu Relationship dan Jenis Relationship. Setelah itu pemandu Nara meminta 1 petualang untuk membantu menjelaskan manfaat dari sebuah hubungan. Para petualangan sangat antusias dan semangat, salah satunya adalah Vira yang merupakan Ketua Osis dari SMP Negeri 2 Mendoyo. Vira membantu menjelaskan apa manfaat dari sebuah hubungan dan Vira mendapatkan hadiah dari pemandu Nara dan Mesya, karena sudah membantu menjelaskan manfaat dari sebuah hubungan. Selanjutnya, Nara menjelaskan bahwa Hubungan yang dimiliki seseorang dengan orang lain tidak selalu berjalan dengan positif tapi juga ada yang negatif (Toxic Relationship). Mission I diakhiri dengan menarik kesimpulan arti dari Relationship dan Toxic Relationship.

Setelah Mission I selesai, Nara dan Mesya serta para petualang melanjutkan perjalanan ke Mission 2 yaitu How Toxic n Healty Relationship. Pada Mission 2, Nara dan Mesya mengajak para petualang untuk memainkan game Toxic or Healty. Game ini dimainkan dengan cara para petualang menjawab secara serentak pernyataan yang sebelumnya sudah disiapkan. Game dimulai dengan dibacakan pernyataan pertama oleh Mesya yaitu “ Toxic or Healty”. Pernyataannya yaitu  Menjalankan suatu hubungan tanpa adanya kejujuran, para petualang sangat antusias dan semangat menjawab secara serentak pernyataan tersebut. Mesya meminta satu petualang untuk menjelaskan kenapa pernyataan itu termasuk Toxic, kemudian salah satu petualangn mengangkat tangan dan menjelaskannya. Karena petualang berhasil menjawab pernyataan itu, Mesya kemudian memberikan hadiah karena sudah berani mengemukakan pendapat. Dilanjutkan dengan Mesya membacakan pernyataan yang kedua, “Keluargamu selalu memberikan cinta dan kasih sayang terhadapmu”. Para petualang menjawab dengan penuh semangat bahwa pernyataan tersebut adalah “Healty”, dan sama seperti sebelumnya Mesya mencari satu petualang untuk membantu menjelaskan pernyataan tersebut termasuk Healty atau bukan. Tidak perlu waktu lama, satu petualang mengangkat tangan dan membantu menjelaskan pernyataan tersebut merupakah salah satu  ciri-ciri Healty Relationship. Lalu Mesya melanjutkan dengan membacakan pernyataan berikutnya sampai selesai. Mission 2  berakhir dengan Mesya menjelaskan apa saja ciri-ciri dari Toxic dan Healty Relationship.

Selanjutnya Mission 3 dimulai dengan Nara meminta satu petualang untuk menyebutkan salah satu dampak dari Toxic Relationship, dan tidak perlu waktu yang lama salah satu petualang mengangkat tangan dan menyebutkan salah satu dampak dari Toxic Relationship adalah membuat seseorang menjadi stress dan depresi. Nara memberikan hadiah karena sudah bisa menyebutkan salah satu dampak dari Toxic Relationship. Dilanjutkan oleh Mesya yang menjelaskan dampak dari Toxic Relationship yaitu membuat seseorang menjadi Antisosial, Kerusakan Mental, dan terisolasi dari dunia luar. Mission 3 selesai, dan perjalanan dilanjutkan dengan menyelesaikan misi selanjutnya yaitu Mission 4, “Toxic Relationship Solution”. Mission dimulai dengan Nara menjelaskan Solusi jika terjebak didalam Hubungan yang Toxic, salah satunya adalah mau Berubah, ketika sama-sama mencintai tetapi sadar memiliki hubungan yang toxic, keduanya bisa memperbaiki hubungan dengan sikap mau berubah. Hal ini tidak bisa hanya ada pada salah satu pasangan saja, namun harus keduanya, selain itu coba kenali hal-hal yang saling tak disukai dan komunikasikan. Dan jika memang sudah tidak bisa diperbaiki, lebih baik untuk meninggalkan hubungan tersebut karena jika dipertahankan itu hanya akan merusak diri kita sendiri.

Semua mission sudah dilalui dan para petualang sangat semangat karena harta karun sudah semakin dekat. Setelah menyelesaikan mission 4, Nara dan Mesya membagikan Stickynote dan alat tulis ke para petualang dan memintanya untuk menuliskan Afirmasi Positif. Setelah semuanya menulis afirmasi positif di stickynote, para petualang diminta untuk menggulung stickynote dan memasukannya kedalam box yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian Nara dan Mesya memberitahukan kepada para petualang bahwa untuk  mencapai harta karun yang sudah dinanti para petualang menulis Afirmasi Positif untuk teman-teman yang  sedang menjalani sebuah hubungan. Harta karun itu bukan hanya tentang uang, berlian, emas, permata atau hal yang lain. Namun juga bisa dengan kata-kata, motivasi atau pesan-pesan yang positif dengan makna yang dalam dan tentunya sangat berguna bagi kehidupan orang lain. Kegiatan ditutup dengan Dokumentasi bersama dan Salam Genre.

SOSIALISASI DARI FORUM GENRE KABUPATEN JEMBRANA

I Ketut Nara Kusuma (Alumni Spenduyo)

Ni Komang Mesya Trista Yanti (Alumni SMPN 5 Negara)