AKSI MEMIKAT BALEGANJUR SPENDUYO DALAM AJANG LOMBA BALEGANJUR TINGKAT SMP KABUPATEN JEMBRANA

Sekeha baleganjur Sanggar Gana Prana Yuga SMP Negeri 2 Mendoyo tampil penuh semangat di panggung terbuka Pura Jagatnatha Jembrana dalam ajang lomba baleganjur tingkat SMP se-Kabupaten Jembrana. Dengan busana adat yang menarik, rapi dan seragam, para penabuh muda ini menghadirkan kekompakan serta hentakan ritme yang menggugah semangat penonton sejak tabuhan pertama. Dentuman kendang, gong, dan ceng-ceng berpadu harmonis, menciptakan suasana megah yang memikat perhatian.

Proses tidak pernah menghianati hasil, penampilan memukau malam ini merupakan hasil dari kerja keras yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih tiga bulan latihan. kerja keras pelatih (Agus Wahyudi, dkk.), kekompakan penabuh dan dukungan penuh dari sekolah khususnya Kepala SMP Negeri 2 Mendoyo I Putu Gunarsa, S. Pd., M.Pd yang memantau dan mendampingi langsung proses latihan hingga penampilan malam ini.

Penampilan kali ini mengambil judul “TIWAKNING ANGUSHTHA” yang menggambarkan pengorbanan Ekalawya bukanlah bentuk kelemahan, melainkan puncak keteguhan hati. Memilih mundur agar Arjuna tetap bersinar, dan Drona tetap dihormati. Penampilan sekeha baleganjur Spenduyo mendapat nomor urut 17 di hari kedua yang dihadiri oleh Bapak Bupati Jembrana (I Made Kembang Hartawan, S.E., M.M.) dan Bapak Wakil Bupati Jembrana ( I Gede Ngurah PatrianaKrisna, S.T., M.T.), Forkopimda, Sekda, Ketua DPRD dan Kepala dinas di lingkungan pemkab Jembrana. Meskipun tampil pada jam yang terhitung sudah larut malam, namun antusias penonton tidak redup, terdengar dari sorak sorai dan tepuk tangan penonton.

Penampilan mereka tidak hanya menonjolkan keterampilan teknis dalam memainkan instrumen, tetapi juga mengedepankan ekspresi seni yang berakar pada budaya Bali. Setiap tabuhan disajikan dengan penghayatan mendalam, diiringi semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas baleganjur. Penonton yang hadir tampak antusias menyaksikan jalannya penampilan, memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk apresiasi. Hal ini menambah motivasi para penabuh untuk terus menjaga kekompakan hingga penampilan usai. (tuti/tim pusaka)