Dalam meningkatkan potensi guru yang berdampak pada peningkatan mutu Pendidikan, SMP Negeri 2 Mendoyo melaksanakan kegiatan Kombel (Komunitas Belajar) terkait dengan terintegrasinya kinerja guru yang dinilai oleh Kementrian Pendidikan melalui aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar). Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah suatu aplikasi atau wadah teknologi yang disiapkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membantu memudahkan guru dalam melakukan proses belajar serta mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan tersruktur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.
Tujuan dari Komunitas Belajar ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Saat ini setiap sekolah wajib memiliki Komunitas Belajar yang digunakan sebagai wadah realisasi kolaborasi antar pendidik. Diskusi, belajar bersama, untuk memahami dan mencari solusi bagaimana melaksanakan pembelajaran yang efektif, indikator penilaian apa yang digunakan, sehingga para guru mendapatkan pemahaman yang sama sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan adanya Komunitas Belajar di sekolah ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir, sehingga peserta didik memeroleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama.
Proses pembelajaran terjadi dengan berkelanjutan akan membentuk ekosistem dan budaya belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Di Bawah naungan Bapak Kepala SMP Negeri 2 Mendoyo I Putu Gunarsa, S.Pd, M.Pd., terbentuklah sebuah Komunitas Belajar yang Bernama KOMANDO (Komunitas Belajar SMP Negeri 2 Mendoyo) yang berdiri pada tanggal 11 Juli 2023. Sejak itulah KOMANDO rutin diadakan pada setiap hari jumat setelah kegiatan belajar mengajar dan diikuti oleh semua guru bidang studi. Untuk menunjang kegiatan di PMM tanggal 2 Februari 2024 diadakan kegiatan Berbagi Praktik Baik yang dilaksanakan oleh KOMANDO ( Komunitas Belajar SMP Negeri 2 Mendoyo) dengan tema “Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Materi Tat Twan Asi Menggunakan LKPD Terstruktur” dimana yang menjadi nara sumber adalah salah satu Guru Agama Hindu yang Bernama I Gede Geria, S.Ag. Dalam hal ini beliau membahas sebagai guru yang mengikuti zaman serta tuntutan teknologi menjadikan tetap semangat dalam mengajar. Beliau menceritakan pengalamannya ketika mengajar dengan model pembelajaran berdiferensiasi.
Model pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian yang memiliki tujuan yaitu mencapai potensi maksimal siswa dan merasa termotivasi dalam belajar. Adapun gaya belajar dalam model diferensiasi adalah visul, auditori, dan kinestetik. Terkait dengan LKP terstruktur pada prinsipnya adalah lembar kerja yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kerja Pelajaran dengan sedikit bantuan guru untuk mencapai sasaran dalam pembelajaran tersebut.
Terkait dengan materi yang dibahas adalah Tat twan Asi Pada Cerita Iti Hasa, dengan menggunakan model pembelajaran Berdiferensiasi mejadikan siswa lebih merasa dipahami dan intinya setiap siswa merasa bahwa lebih percaya diri karena cara belajar yang mereka senangi dan sesuai dengan kemampuannya sehingga dengan model pembelajaran ini guru khususnya di SMP Negeri 2 Mendoyo tetap memprioritaskan siswa dengan cara belajar dan sudut pandang mereka masing-masing. Semoga kedepannnya kegiatan seperti ini tetap dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Salam Komando.
Penulis : Nita Dewi